Contoh Artikel Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Menurut James
Cooper yang dikutip oleh Hendyat Soetopo mengemukakan tiga pendekatan dalam
pengelolaan kelas yaitu pendekatan modifikasi perilaku, pendekatan
sosio-emosional, dan pendekatan proses kelompok.
a. Pendekatan
modifikasi perilaku (behavior
modification approach)
Pendekatan ini didasari oleh
psikologi behavioral yang menganggap perilaku manusia yang baik maupun yang
tidak baik merupakan hasil belajar. Oleh sebab itu perlu membentuk dan
mempertahankan perilaku yang dikehendaki.
Berdasarkan pendekatan ini dapat
disimpulkan bahwa perilaku aktivitas di utamakan pada penguatan tingkah laku
siswa yang baik maupun tingkah laku siswa yang kurang baik. Dengan pendekatan
ini diharapkan guru dapat merubah tingkah laku siswa sesuai dengan yang
diharapkan oleh guru.
Teknik-teknik yang dapat diterapkan
adalah :
1.) Penguatan
negatif
Penguatan negatif adalah
pengurangan hingga penghilangan stimulus yang tidak menyenangkan untuk
mendorong terulangnya perilaku yang diharapkan.
2.) Penghapusan
Penghapusan adalah usaha mengubah
tingkah laku peserta didik dengan cara menghentikan respon terhadap tingkah
laku mereka yang semula dikuatkan oleh respon itu.
3.) Hukuman
Yaitu menghentikan secara langsung
perilaku anak yang menyimpang. Sebenarnya penguatan negatif dan penghapusan
merupakan hukuman yang tidak langsung. Dengan kata lain hukuman adalah
pengajuan stimulus yang tidak menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera
tingkah laku peserta didik yang tidak diharapkan.
b. Pendekatan
iklim sosio-emosional ( socio-emotional
climate approach )
Pendekatan sosio-emosional bertolak
dari psikologi klinis dan konseling. Pandangannya adalah bahwa proses belajar
mengajar yang berhasil mempersyaratkan hubungan sosio-emosional yang baik
antara murid dan guru.
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan
ini mengutamakan hubungan yang baik antar personal di dalam kelas, baik itu
guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya,
sehingga peserta didik merasa aman dan senang berada di dalam kelas serta
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar dalam kelas. Dengan kata lain
peran guru sangat penting dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dan
guru diharapkan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh siswa serta mampu
menyikapinya secara demokratis.
c. Pendekatan
proses kelompok ( Group process approach
)
Pendekatan proses kelompok berangkat
dari psikologi sosial dan dinamika kelompok, dengan anggapan bahwa proses
belajar mengajar yang efektif dan efisien berlangsung dalam konteks kelompok
yang kuat.
Dapat disimpulkan bahwa pengalaman
belajr siswa di dapat dari kegiatan kelompok di mana dalam kelompok terdapat
norma-norma yang harus diikuti oleh anggotanya, terdapat tujuan yang ingin
dicapai, adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompok untuk mencapai
tujuan serta memelihara kelompok yang kondusif.
Guru yang
memperhatikan peserta didik selalu terbuka terhadap keluhan peserta didik, mau
mendengarkan kesulitan belajar peserta didik, maupun bersedia mendengarkan
saran dan kritik dari peserta didik adalah guru yang disenangi oleh peserta
didik. Peserta didik akan rindu dengan kehadirannya, peserta didik merasa
nyaman disisinya dan peserta didik merasa bahwa didinya adalah keluarga bagi
guru tersebut. Figur yang demikian ini biasanya akan sedikit sekali memiliki
kesulitan dalam mengelola kelas.
Pengeloalaan
kelas yang dilakukan guru seperti inilah yang diyakini berkorelasi positif
dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil belajar peserta didik. Dengan
kata lain, menciptakan iklim kelas yang baik merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran di kelas.
0 komentar:
Posting Komentar